UPACARA MEMPERINGATI HUT KORPRI KE-48 TAHUN 2019 DI LINGKUNGAN KANWIL KEMENKUMHAM PAPUA BARAT

13

Manokwari - Segenap pejabat, staf dan CPNS Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Papua Barat dan UPT Pemasyarakatan dan UPT Keimigrasian yang berada di Manokwari pada hari ini (Jumat, 29 November 2019) melaksanakan Upacara Bendera memperingati HUT Ke-48 KORPRI Tahun 2019 di Lapangan Upacara Kantor RUPBASAN Kelas I Manokwari.

Bertindak sebagai IRUP, Kepala Divisi Pemasyarakatan (Asep Sutandar) dalam amanatnya, Asep membacakan Sambutan Tertulis dari Presiden RI selaku Penasihat Nasional KORPRI dihadapan para pegawai yang mengikuti upacara.

Didalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh IRUP, Presiden RI menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para anggota KORPRI yang tersebar di seluruh pelosok negeri atas dedikasi dan pengabdiannya kepada masyarakat.

"Saya ingin menyampaikan salam sekaligus apresiasi khusus pada anggota KORPRI yang bertugas di pelosok- pelosok negeri, di pulau-pulau terdepan, di kawasan perbatasan dan wilayah-wilayah terisolir. Mereka adalah abdi negara yang menjalankan tugas dengan penuh dedikasi, untuk memastikan negara hadir di seluruh penjuru tanah air. Terima kasih atas pengabdian yang saudara-saudara berikan kepada rakyat, bangsa dan negara", Ucap IRUP mengutip Sambutan Tertulis Presiden.

Kehadiran teknologi yang ikut mempengaruhi perubahan dan tatanan dunia dengan begitu cepat juga menjadi sorotan pemerintah sehingga di dalam sambutan tertulisnya, Presiden RI mengatakan ASN tidak boleh takut dengan perubahan dunia yang disebabkan oleh hadirnya teknologi tetapi harus berani menghadapi persaingan itu dengan cara-cara dan terobosan yang baru.

"Saat ini, kita berada di dunia yang berubah dengan cepat, yang sangat berbeda dengan dua puluh, tiga puluh atau empat puluh tahun yang lalu. Revolusi industri jilid ke-4 telah mendisrupsi segala lini kehidupan, bukan hanya cara dalam berkomunikasi tapi juga dalam cara mengelola pemerintahan."

"Dalam menghadapi perubahan dan persaingan itu, kita tidak boleh takut. Kita harus menghadapi persaingan itu dengan cara-cara baru, dengan terobosan-terobosan baru. Kecepatan, kreativitas dan inovasi adalah kunci. Cara-cara lama yang monoton, yang tidak kompetitif tidak bisa diteruskan lagi. Kita harus bisa lebih cepat dan lebih baik dibandingkan dengan negara lain.", ungkap Presiden RI menyikapi perubahan dunia dengan hadirnya teknologi dalam Sambutan Tertulis yang dibacakan.

Presiden berharap agar orientasi birokrasi yang selama ini merujuk kepada prosedur harus dirubah menjadi orientasi birokrasi pada hasil nyata. Sehingga panjangnya rantai pengambilan keputusan bisa dipotong dipercepat dengan cara penerapan teknologi. Bahkan Presiden meminta agar pejabat Eselon III dan IV ditiadakan demi mempercepat pengambilan keputusan (decision making).

Presiden juga mengingatkan bahwa kegiatan seremonial yang bersifat rutinitas harus dikurangi dan lebih meningkatkan produktivitas serta berorientasi pada hasil, mengingat tugas birokrasi adalah memastikan rakyat terlayani dengan baik serta program-program pembangunan betul-betul terdelivered, dirasakan manfaatnya oleh rakyat. Sekedar melayani saja sudah tidak cukup, pelayanan yang diberikan harus baik dan diimbangi dengan kemudahan serta kecepatan.

Kehadiran teknologi dengan kemajuannya yang begitu mutakhir seharusnya bisa mempermudah dan bukannya mempersulit kinerja dari birokrasi itu sendiri sehingga masalah bisa diatasi dengan smart shortcut yang lebih cepat, lebih efisien dan lebih memberikan dampak yang luas.

Untuk mewujudkan Negara Indonesia menjadi bangsa yang kuat dan maju, Presiden menegaskan perlu adanya sikap optimis dan tali persatuan yang kuat antar anggota KORPRI. Tanpa persatuan, kemajemukan negara kita, tidak akan pernah menjadi energi kolektif untuk mencapai kemajuan. Tanpa persatuan, kita akan menjadi negara yang lemah dan pecundang.

Selamat bertugas, Ianjutkan pengabdian dan karya terbaik Saudara saudara bagi rakyat, bangsa dan negara.

HUMAS KANWIL KEMENKUMHAM PAPUA BARAT "PASTI BISA", (Berwibawa, Inspiratif, Santun dan Amanah)

12

7

9

4

8

10

5


Cetak   E-mail