USAID LIRIK KANWIL KUMHAM PABAR JADWALKAN PELATIHAN PARALEGAL

1

Manokwari (17/01) - Setelah sukses mengadakan pelatihan paralegal bagi PGGP di tahun 2019, Kanwil Kemenkumham Pabar kini dilirik oleh USAID, dalam program USAID BERSAMA, untuk mengadakan pelatihan paralegal yang berfokus pada isu kekerasan berbasis gender. Hal tersebut dikemukakan USAID yang diwakili oleh Yoel Korowa dalam pertemuannya dengan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Papua Barat (Anthonius M. Ayorbaba) dan Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM (Constantinus Kristomo) di ruang kerja Kakanwil Kemenkumham Pabar.

Dalam pembicaraan tersebut disampaikan bahwa kerjasama ini berfokus kepada 50 pos pengaduan HAM yang sudah mengikuti pelatihan di tahun sebelumnya. Dari 50 pos yang ada, USAID akan memberikan pelatihan lanjutan hanya kepada 25 pos dengan cara seleksi. Namun, Ayorbaba mengusulkan agar ditambahkan menjadi 30 peserta.

"Untuk lebih efektif, saya rasa 30 peserta lebih baik. Proses pemilihan peserta ini harus secara seleksi sehinggahasilnya lebih maksimal." Ucap Ayorbaba.

Pada kesempatan tersebut, Ayorbaba berharap ada hal yang baru yang bisa diberikan yang dapat mendorong pimpinan gereja dan kepala suku untuk lebih peka terhadap isu-isu dan tema yang selama ini berkaitan dengan gender.

"Kita perlu memperkenalkan isu-isu yang beprespektif gender seperti apa yang selama ini ada di masyarakat, tekhnik penanganan suatu permasalahan yang dihadapi seperti apa, mekanisme hukum seperti apa yang nampak dan apa yang harus dilakukan perlu diperkuat lagi bagi para peserta." Ungkap Ayorbaba.

Menurutnya, metode yang dipakai harus diubah bagi para peserta sehingga seusai pelatihan, paling tidak peserta bersosialisasi lebih sering dengan masyarakat khususnya kepada jemaat yang dipimpin karena lebih banyak orang yang mendengar, makin bertambah pula pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan hukum, dimana hal itu menjadi salah satu tujuan dari kegiatan ini.

Ditambahkannya, pemberian reward bagi peserta yang menindaklanjuti pelatihan paralegal ini akan diberikan sehingga timbul keinginan dari para peserta untuk memulai memberikan bantuan hukum. Reward ini diharapkan menjadi trigger/pemicu peserta dalam memahami aturan, mekanisme penanganan, dan bertindak sebagai agen pelopor penyampaian informasi kepada jemaat dan masyarakat.

Menjelang akhir pertemuan, Yoel Korowa menyampaikan akan berkoordinasi lebih lanjut terkait jumlah peserta dan mekanisme dan kurikulum yang akan disepakati dalam memberikan materi bagi para peserta.

Menutup pertemuan tersebut, kedua belah pihak berharap agar tindak lanjut dari pelatihan paralegal yang rencananya akan dilaksanakan pada awal Februari nantinya dapat memberikan _positive impact_ yang berskala besar bagi masyarakat Papua Barat.

HUMAS PABAR PASTI BISA (Berwibawa, Inspiratif, Santun, Amanah)


Cetak   E-mail