MENKUMHAM RI YASONNA H. LAOLY DISAMBUT PROSESI ADAT ISTIADAT PAPUA

menteri bandara 3       menteri bandara 2

 

MANOKWARI—Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Republik Indonesia, Yasonna H Laoly disambut Prosesi adat istiadat Papua sesaat setelah mendarat, pagi ini (Rabu, 30/1) di Bandara Udara Rendani Manokwari.

Prosesi adat istiadat itu dilakukan oleh masyarakat adat Byak Mnukwar yang dipimpin langsung Kepala Suku Byak  di manokwari Mananwir Otis Makbon dan Masyarakat Adat Arfak Manokwari. Prosesi adat Byak Mnukwar berupa prosesi injak piring (red—dalam ukuran besar) yang berisi air dan dilanjutkan dengan pengalungan kalung manik-manik. Prosesi ini menurut, Kepala Suku Masyarakat Adat Byak Mnukwar, Otis Makbon dimaksudkan sebagai tanda penyambutan dan penghargaan terhadap seseorang yang dihormati (red—keluarga) yang baru pertama datang pada suatu tempat. Prosesi penyambutan itu, berupa tari-tarian yang dilakukan oleh sekelompok anak-anak, yang dilakukan bersamaan dengan nyanyian syukur yang bersifat doa untuk memberi berkat atas keluarga yang datang. Dalam prosesi tersebut ada simbol-simbol  adat berupa piring besar yang didalamnya berisi air sebagai tanda penyucian atas segala gangguan alam.

Selain oleh masyarakat adat Byak Mnukwar, prosesi penyambutan ini juga dilakukan oleh Masyarakat Adat Arfak yang membawakan tarian Magasa. Tarian ini merupakan salah satu tarian tradisional masyarakat Suku Arfak di Provinsi Papua Barat. 

 

menteri bandara 1
(Tarian Magasa)

Tarian ini dibawakan secara masal oleh pria dan wanita sambil melantunkan syair dalam bahasa Arfak sambil bergandengan tangan dan membentuk barisan memanjang layak ular sehingga banyak yang menyebutnya tarian ular. Nyanyian yang dibawakan pun mengandung arti doa dan syukur bagi tamu yang disambut. Tari ini, sudah ada sejak lama dan dilakukan turun temurun sebagai tari tradisional masyarakat adat Arfak yang mendiami wilayah Manokwari. Dalam kepercayaan masyarakat adat Arfak tari magasa umumnya dilakukan sebagai tarian penyambutan tamu, pernikahan, acara adat, dan acara-acara penting lainnya yang dimaknai sebagai tarian ungkapan rasa syukur dan kebahagiaan atas berkat dan karunia yang mereka meroleh dari Sang  Kuasa. 

Dalam kesempatan itu, turut hadir dalam penjemputan tersebut Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Papua Barat, Anthonius M Ayorbaba, SH, MSi bersama seluruh jajarannya, Gubernur Provinsi Papua Barat, Dominggus Mandacan didampingi wakil Gubernur Papua Barat, Muh. Lakotani, Wakapolda Papua Barat, Kombespol, Drs Tatang dan Kepala BIN Papua Barat, Kolonel (T) Robby Setiawan.

Kunjungan Kerja Menkumham RI Yasonna H Laoly ke Provinsi Papua Barat adalah dalam rangka membuka secara resmi kegiatan Pelatihan Paralegal bagi 200 pendeta, kepala suku, dan tokoh Adat se Provinsi Papua Barat dan juga melakukan tatap muka bersama Seluruh Jajaran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Papua barat.*** (Humas_Pabar

 

menteri bandara 4

Cetak   E-mail