Manokwari - Jajaran Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Papua Barat mengikuti Webinar Series dengan tajuk "Cerdas Bersama BPSDM Hukum dan HAM" secara hybrid di Aula, Senin (05/08) siang.
Kegiatan ini juga diikuti secara langsung oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Papua Barat, Piet Bukorsyom di BPSDM Hukum dan HAM, Depok, Jawa Barat.
Webinar diawali dengan Sambutan dari Kepala BPSDM Hukum dan HAM, Razilu. Dalam arahan singkatnya, Razilu mengatakan bahwa webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam peringatan Hari Pengayoman ke-79 Tahun 2024.
Razilu juga menambahkan bahwa setiap ASN Wajib melakukan pengembangan kompetensi melalui pembelajaran secara terus menerus agar tetap relevan dengan tuntutan organisasi sebagaimana telah diatur oleh pemerintah di dalam Pasal 49 UU Nomor 20 Tahun 2023.
Razilu mengungkapkan bahwa pembelajaran secara terus menerus, wajib dilakukan paling sedikit 20 JP (jampelajaran) pertahun, dimana BPSDM Hukum dan HAM hanya mampu menyelenggarakan pengembangan kompetensi dalam tiga tahun terakhir rata-rata 3.605 (tiga ribu enam ratus lima orang) atau sama dengan (rata-rata 5,7% dari total pegawai).
"Ini menunjukkan bahwa ASN atau pegawai di Lingkungan Kemenkumham Republik Indonesia yang tidak terpenuhi pengembangan kompetensinya sebanyak 94,3%.", ungkap Razilu.
Lebih lanjut, Razilu menuturkan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan gap ini adalah belum optimalnya implementasi Corporate University (diantaranya model pembelajaran coaching / mentoring, serta magang, dan praktek kerja yang merupakan sub unsur penilaian Indeks Sistem Merit).
Guna meminimalisir hambatan tersebut, Razilu mengatakan bahwa jajarannya berupaya melakukan intervensi terobosan inovatif dan solutif yang nampaknya kelihatan / kedengaran, sederhana namun berdampak besar melalui Webinar Series 2024, Percepatan Implementasi CORPU serta Aplikasi / Portal Web E-Kompetensiku.
Sementara itu, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Yasonna H. Laoly dalam sambutan sekaligus membuka secara langsung webinar mengatakan bahwa dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045, terdapat 3 komponen SDM Unggul yakni Penguasaan Iptek, Mentalitas dan Karakter serta Kesehatan Jasmani.
Selanjutnya, Yasonna Laoly juga mengatakan bahwa untuk menghasilkan SDM yang berkualitas diperlukan pendidikan yang memupuk keterampilan yang relevan dengan kebutuhan zaman, pemeretaan akses terhadap pendidikan, memiliki karakter dan integritas yang tinggi, mampu berkolaborasi dan bekerja dalam tim serta memiliki visi besar untuk kemajuan bersama.
Menutup sambutannya, Yasonna Laoly memerintahkan kepada seluruh jajaran agar mengikuti Webinar Series sebanyak 8 kali untuk memenuhi pengembangan kompetensi dan meningkatkan indeks Profesionalitas ASN Kemenkumham.
"Dengan integritas yang tak tergoyahkan, pelayanan yang bermutu, dan semangat untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat, kita akan menjadi kekuatan positif dalam membangun Indonesia Emas 2045.", pungkas Yasonna.
Dalam kesempatan ini juga, Yasonna Laoly didamping oleh Kepala BPSDM Hukum dan HAM, Razilu dan Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI), Mien Usihen turut melaunching Aplikasi E-Kompetensiku.
Aplikasi e-Kompetensiku mencakup dua tugas dan fungsi BPSDM, yaitu penilaian kompetensi dan pengembangan kompetensi yang mengintegrasikan 7 (tujuh) domain aplikasi menjadi satu platform yang terintegrasi.
