Manokwari - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Papua Barat (Kanwil Kemenkumham Pabar), Piet Bukorsyom beserta staff mengikuti Pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Tahun 2024 yang dilaksanakan secara virtual melalui Zoom Meeting pada Rabu, 28 Agustus 2024.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Hukum dan HAM, Razilu, dalam laporan pelaksanaan menyampaikan bahwa kegiatan ini menerapkan metode blended learning, tatap muka dan mandiri dengan jumlah peserta sebanyak 60 (enam puluh) Orang terpilih.
Untuk pendidikan PKN Tingkat II itu sendiri, Kanwil Kemenkumham Pabar diikuti oleh Kepala Divisi Administrasi,Edward James Sinaga dan Kepala Divisi Pemasyarakatan, Haposan Silalahi serta 58 peserta lainnya yang berasal dari berbagai instansi seperti Kementerian Hukum dan HAM, Kejaksaan, Kepolisian Republik Indonesia (POLRI), Kementerian Dalam Negeri, serta Lembaga Administrasi Negara (LAN) yang akan berlangsung mulai 28 Agustus hingga 20 Desember 2024.
Mengusung tema : “Transformasi tata Kelola Pelayanan Bidang Hukum dan HAM untuk Mendukung Penegakan Hukum yang Responsif”, razilu menyampaikan bahwa tema ini sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi oleh ASN saat ini karena setia ASN dituntut untuk lebih responsif dan adaptif dalam memberikan pelayanan kepada Masyarakat.
Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), yang diwakili oleh Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Manajemen ASN, Dr. Agus Sudrajat.
Dalam sambutannya, Agus Sudrajat menekankan peran ASN sebagai agen perubahan yang harus mampu memiliki kompetensi yang baru sehingga dapat menjadi problem solver, bukan trouble maker.
Beliau juga mengutip pernyataan Mahatma Gandhi tentang "a nation greatenest" yang mengandung makna kebesaran suatu bangsa diukur bagaimana dia memperlakukan masyarakatnya yang terlemah sehingga diharapkan agar hasil dari proyek perubahan nantinya tidak selalu berbentuk aplikasi tetapi dapat menjadi inovasi yang berguna bagi organisasi sehingga masyarakat dapat menerima pelayanan yang lebih mudah, tepat sasaran, tidak berbelit-belit, murah, manusiawi dan tidak diskriminatif.
Perwakilan Kepala LAN ini juga mengajak seluruh peserta harus bisa maju menjadi trendsetter untuk menciptakan terobosan karena tantangan terbesar sesungguhnya adalah tantangan internal. "Seorang pemimpin sebagai teladan dituntut pengorbanannya untuk meninggalkan zona nyaman atas segala praktik buruk yang merugikan negara dan bangsa", tutupnya.