Sorong - Guna menanamkan kesadaran betapa pentingnya hak paten, Kanwil Kemenkumham Papua Barat dan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkumham RI bekerja sama dengan Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong menggelar kegiatan Patent One Stop Service (POSS) atau Layanan Terpadu Paten bagi Perguruan Tinggi/Litbang/Pelaku Usaha di Aula UNIMUDA Sorong pada Selasa (17/09).
Sonya Pau Adu, Ketua Tim Administrasi Permohonan Paten DJKI saat membacakan laporan menyampaikan bahwa tujuan kegiatan Layanan Paten Terpadu (Patent One Stop Service/POSS) adalah untuk meningkatkan persentase Paten yang dilindungi, memberikan sosialisasi berupa pemberian materi tentang paten, pendampingan pendaftaran permohonan paten, pendampingan penyusunan spesifikasi permohonan paten, pendampingan terkait pelayanan hukum paten, hingga pendampingan mengenai pemeliharaan paten agar paten tetap dilindungi hingga berakhirnya masa pelindungannya.
Sonya menambahkan bahwa melalui acara ini juga akan disampaikan sebanyak 8 sertifikat kepada inventor. Salah satunya yakni sertifikat paten atas nama Junaidi dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Papua Sorong yang diserahkan secara simbolis oleh Kakanwil Kemenkumham Papua Barat yang diwakili oleh Kepala Divisi Administrasi, Edward James Sinaga.
Sementara itu, Rektor Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong, Rustamadji mengungkapkan bahwa UNIMUDA akan terus mendukung program dari DJKI yang sejalan dengan motto one stop service. Ia juga mengharapkan dukungan dari Kemenkumham bagi para peneliti di UNIMUDA sehingga boleh mendaftarkan hasil riset yang bermanfaat untuk masyarakat.
Edward J. Sinaga yang mewakili Kakanwil sesaat sebelum membuka kegiatan POSS menyampaikan agar kiranya melalui perlindungan paten, kita dapat memastikan bahwa hasil-hasil penelitian yang brilian tidak diklaim oleh pihak lain.
"Karya yang terdaftar dan diakui ini akan mendorong semangat berinovasi di kalangan civitas akademika dan berkontribusi pada kemajuan bangsa." tutup Edward.
Kegiatan yang berlansung selama 2 hari ini diikuti sebanyak 100 peserta yang berasal dari Universitas/LPPM/Sentra KI dan para inventor di Wilayah Papua Barat.